Pernahkah anda berteman dengan orang yang memiliki gangguan mental health? Berteman dengan orang yang memiliki riwayat bipolar, BPD (Borderline Personality Disorder). Atau berteman dengan orang skizofrenia? Bagaimana rasanya? Seru bukan? Dan kadang rasanya mungkin kita juga sudah ikut mengalami gangguan mental jika lama-lama berada di lingkungan dengan orang yang memiliki penyakit mental. Tidaklah mudah berteman dengan orang yang memiliki gangguan mental health. Jadi selamat bagi kalian yang masih bertahan berteman dengan orang seperti.
Cara Menangani Orang BPD
Mungkin biasanya kita hanya menonton film, atau mendengar cerita orang mengenai BPD atau membaca buku soal orang BPD. Tapi bagaimana jika kita yang berteman langsung dengan orang BPD? Itu tidak lah mudah. Kalau hanya sekedar berteman, mungkin kalian masih bisa mengelak sometimes. Bisa menghindar di beberapa situasi dengan berbagai alasan. Tapi bagaiman bila dia sahabatmu? pasti kalian harus berada di sampingnya, apalagi pas lagi kambuh-kambuhnya. Kalian harus menenangkannya, khawatir dia akan melakukan sesuatu yang buruk. Orang yang bpd bisa berubah mood secepat itu. Sehingga kadang membuat anda merasa bingung, kadang dari keadaan happy, semua baik-baik saja, dan dia bisa tiba-tiba menjadi gloomy. Dan itu sangatlah tidak enak. Kalian harus banyak mengalah dan besarkan hati. Harus bersikap jauh lebih dewasa dari biasanya untuk bisa meng handle sahabat seperti itu. Kadang berusaha untuk tidak makan hati, agar pertemanan tidak ada masalah.
Kuatkan Mental Dan Hati Pastikan Semua Sehat
Saat anda berteman dan sekaligus menjaga sahabat anda yang memiliki riwayat mental illness misalnya BPD, kalian harus memiliki mental dan hati yang sehat dan kuat. Karena akan ada banyak drama di dalam itu. Saat semua baik-baik saja, mereka pun sebenarnya bisa dibilang baik-baik saja normal layaknya orang pada umumnya. Dan baiknya mereka pun tulus, dan mereka loyal pada teman mereka. Sepengalamanku berteman dengan orang yang memiliki masalah mental ya. Mereka adalah orang yang loyal. Tapi saat kambuh, kalian harus siap mental dan hati, jangan panik, tetap tenang.