Mau sebanyak apa pun orang yang kita temui di dunia ini. Mau sebanyak apa pun orang yang kita kenal, dan dekat dengan kita. Kita pasti bisa menilai orang-orangnya. Mau sebaik apa pun orang tersebut, sebijak apa pun. Meskipun itu adalah orang tua kita atau tokoh agama. Pasti tidak ada yang sempurna. Pasti ada saja yang memiliki kekurangan. Baik itu di tampilan luarnya atau di dalam dirinya (kelakuan, sikap, kebiasaan, karakter).
Tidak Ada Orang Yang Sempurna Meskipun Itu Orang Tua Kita Sendiri
Jadi kita tidak bisa berharap terlalu banyak. Tidak bisa berharap terlalu tinggi, apalagi pada orang lain. Karena tidak ada satupun orang yang sempurna. Mau se jago apapun mau se handal apa pun mereka pada satu skill atau kemampuan. Pasti ada saja celah. Orang yang paling baik dan bijak pun tetap memiliki kekurangan. Orang yang kita lihat dia hampir mendekati kata sempurna, tapi pasti akan sedikit celahnya. Jadi jangan pernah berharap lebih, menaruh harapan lebih pada orang lain. Baik itu orang tua mu sendiri.
Orang tua, yang jauh lebih tua dari kita, yang jauh lebih banyak memiliki pengalaman hidup. Jauh lebih banyak memiliki cerita hidup. Jam terbang yang tinggi. Sudah mengalami manis asin kehidupan. Tapi mereka juga memiliki kekurangan. Mereka juga bisa salah, bisa keliru. Mau sebanyak apa pun pengetahuan mereka, sebanyak dan sejauh apa jam terbang mereka. Tapi mereka juga pasti memiliki batasan. Ada juga yang mereka tidak tahu.
Sehingga dikatakan orang mau sampai usia berapa pun tidak ada kata untuk berhenti atau pensiun dari belajar. Semua orang tetap harus belajar, dan belajar. Baik belajar ilmu pengetahuan atau belajar mengenai kepribadian manusia. Apalagi kadang sebagai orang tua, mereka sering sekalii bertindak tahu segalanya dan apa pun yang mereka katakan itu adalah benar. Merasa memiliki usia jauh lebih tua dari kita, sehingga dengan mudah juga mereka mengklaim mereka benar. Jadi tidak ada yang sempurna. Tidak ada orang yang selalu benar.